Suasana Santri PP. Al Hikmah Tuban saat mengaji |
<<<<<<<<
BISMILLAHIRROHMANIRROHIMI >>>>>>
Santri
adalah sebuah kata yang di tujukan kepada pemuda pemudi yang bermukim di pondok
pesantren. Banyak orang mengatakan kalau santri itu adalah singkatan dari krasan
yen antri , karena di pondok pesantren , kalau ingin makan pasti
antri , mau mandi pasti antri dan yang paling sengak dewe pas mau buang air
besar juga harus antri , masya allah… begitu berat ujian bagi seorang santri.
Tapi tak apalah semua pasti ada hikmah dan barokahnya tersendiri, contoh ; kita
di pondok pesantren tidak lagi menjadi anak yang manja terhadap orang tua, kita
di latih mandiri sebagaimana lagunya bang roma irama , ‘’ masak masak sendiri
makan makan sendiri cuci baju sendiri setiap hari ngajii.., subhanaalah …
Kang santri yang saya kagumi… tidak dapat
di pungkiri bahwa kehidupan di pesantren itu banyak sekali pemuda pemudi yang
berbeda suku,daerah,bahasa yang menjadi dalam satu tempat yakni pondok
pesantren . Di pondok pesantren al hikmah tuban banyak sekali ragam santri yang
berbeda suku dan bahasa, ada yang dari kalimantan dengan logat bahasa banjarnya
‘’bang ulun minjam duit pang…? Maaf lah ding , kada bisi duit nah abang,(
kang aku nyileh duit too, sepurane yo lee aku gak ndue duit..wkwkwk… lucu
kaan`. Ada yang dari madura dengan bahasa khas madura . Te satee tak yee…
wkwkkwkwk.. Dan semua ini akan menjadi pembelajaran kita, bahwa allah swt
menciptakan seseorang dengan berbeda suku bangsa tiada lain tujuanya adalah lita’arofu
( saling mengenal ) satu sama lain. Kita bisa belajar dengan
mereka melalui prinsip “di setiap tempat pasti ada ilmu”
tergantung kitanya saja , mau tidak mengambil ilmu itu. Kalau seperti conto di
atas kan kita bisa tukar pengalaman dalam hal bahasa… siapa tahu kita dapat
jodoh orang kalimantan, siapa tahu juga kita besok dapat jodoh orang madura.
Nggak tahu juga kaan…. Dengan prinsip di
atas insya allah,ilmu kita akan bertambah .
Kang santri…. Setiap pondok pesantren pasti
ada aturanya. Sudah kita ketahui bahwa di dalam kitab adabul alim karangan syeh
hasyim as’ary, bahwa kita sebagai santri harus tahsinun niat (
memperbaiki niat ) dengan memperbaiki niat , seorang santri akan lebih
fokus dalam tujuan awal dia datang ke pondok pesantren, sehingga dari sini akan
terpancar semangat yang tinggi untuk dapat menghasilkan kualitas ilmu yang
mumpuni, yang dapat di jadikan hayyatus syariat (ngurip nguripi agomo),
dan ini hukumnya wajib bagi seorang santri , paling tidak , ketika dia boyong
sudah bisa tahlilan, manakiban, dibaan, dll sebagaimana yang di butuhkan di
masyarakat.
Dan perlu di ketahui juga bagi kang dan
mbak santri. Kopi itu ada dua , ada kopi manis, ada juga kopi pahit. Sebagaimana
kehidupan di dunia ini. Sudah menjadi hukum alam bahwa ada yang namanya
kehidupan susah ada pula kehidupan yang senang atau bahagia. Semua orang pasti
tertimpa hal itu. Bahkan ada hadis di dalam kitab sohih bukhori jus 4…
"MAN YURIDILLAHU BIHI KHOIRON YUSIB MINHU”
barang siapa yang allah kehendaki menjadi
orang yang baik , allah akan memberinya musibah ( ujian ) .
Tujuan dari ini semua tiada lain hanya
untuk menguji seberapa besar keimanan dan kesabaran seseorang, jika seseorang
kog mengeluh ketika di timpa musibah, sudah dapat di pastikan bahwa dia itu
kurang yakin kepada allah swt yang telah memberikan ujian kepadanya . Kalau
seseorang itu yakin kalau musibah ini sebagai rintangan yang harus di lalui ,
maka seseorang akan bekerja sekuat tenaga untuk bisa menakluk kan nya.
Sebuah kalam yang saya kutip dari kitab
adabul alim wal mutaallim.
Al- ‘alaa’ik = pengganggu
Setiap perkara yang dapat membuat kamu
menjadi terganggu dalam mencari ilmu, maka jauhilah .
>>>>>>>> contoh ; pacaran ,,, seorang santri kalau
sudah terjengat penyakit kaslan dan mar’ah , sulit sekali baginya
untuk bisa meraih hasilnya ilmu. Sebab ini dapat mempengaruhi masuknya ilmu
dalam hati seorang santri. Efeknya seorang santri tersebut menjadi terganggu
fikiranya sehingga tidak bisa fokus dalam pembelajaranya , dan terkotorilah
niat awalnya. Yang seharusnya tolabul ilmi akhirnya menjadi tolabatul mar’ati…
na’udzubillahi min dzalik….
Al- ‘awaa’ik = penghalang
Seorang santri hendaknya dapat melawan
penghalang penghalang yang menghalanginya, jadikanlah sahabatmu sebagai
pelantara curhatmu dalam susah senangmu , cari sahabat yang baik yang dapat
menjadikanmu sadar dan mengerti akan pentingnya berhati hati dalam melakukan
sesuatu, jagalah barang yang kau makan , makanan juga bisa menjadi penghalang
doamu di ijabah oleh allah swt. Nasehat seorang guru akan menjadi obat ampuh,
yang dapat menjadikan tanwirul qulub yang terpancar dari dadamu
dan kau buktikan di tingkah lakumu, sehingga dapat menjadikan zainul
batin yang darinya juga akan terpancarkan akhlaq terpuji`.
0 Comments